Al Insan: Amalan Mudah Berpahala Besar

Isnin, 1 Jun 2009

Amalan Mudah Berpahala Besar


Wudhu'

Dari Uqbah bin Amir, dia berkata, “Kami memelihara unta shadaqah secara bergilir. Lalu tiba pada giliranku. Pada subuh harinya aku mengembalikannya ke kandang kepunganya, lalu kulihat Rasulullah berdiri sambil menyampaikan perkataan kepada orang ramai. Aku
sempat mendengar dari sabda beliau itu:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَأُ، فَيُحْسِنُ وُضُوْءَهُ، ثُمّ يَقُوْمُ، فَيُصَلّي رَكْعَتَيْنِ،
مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَ وَجْهِهِ، إِلّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنّةُ
“Tidaklah seorang Muslim mengambil wudhu', lalu membaguskan wudhu'nya, kemudian berdiri dan shalat dua rakaat, menghadap dengan hati dan wajahnya, melainkan ia mendapat balasan surga.”
Uqbah berkata, “Betapa murah hati hal ini.” Tiba-tiba ada seseorang di hadapanku yang berkata, “Yang sebelum itu jauh lebih murah hati.” Aku memandang, ternyata dia adalah Umar. Dia berkata, “Sebenarnya aku telah melihatmu telah datang sejak tadi. Beliau
bersabda:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضّأُ، أَوْ فَيُسْبِغُ الْوُضُوْءَ، ثُمّ يَقُوْلُ: أَشْهَدُأَنْ لَ إِلَهَ
إِلّ الُ وَ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُ الِ وَ رَسُوْلُهُ إِلّ فَتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنّةِ
الثّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيّهَا شَاءَ
“Tidaklah salah seorang di antara kalian mengambil wudhu', lalu menyempurnakan atau meratakan wudhu' (ke anggota tubuh yang dibasuh), kemudian berkata, 'Aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah dan
Rasul-Nya', melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia bisa masuk dari pintu mana pun yang dikehendakinya.” (HR. Muslim)


Shalat Sunnah Fajar

Dari Aisyah, dari Nabi, beliau bersabda:
رَكْعَتًا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدّنْيَا وَ مَا فِيْهَا
“Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim dan at Tirmidzi)

Shalat Jama'ah
Dari Abu Hurairah, dari Nabi S.A.W, beliau bersabda:
صَلَةُ الْجَمِيْعِ تَزِيْدُ عَلَى صَلَتِهِ فِيْ بَيْتِهِ وَ صَلَتِهِ فِيْ سُوْقِهِ خَمْسًا وَ
عِشْرِيْنَ دَرَجَةً، فَإِنّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَوَضّأَ، فَأَحْسَنَ، وَ أَتَى الْمَسْجِدَ لَ
يُرِيْدُ إِلّ الصّلَةَ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلّ رَفَعَهُ الُ بِهَا دَرَجَةً، وَ حَطّ عَنْهُ
خَطِيْئَةً حَتّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ؛ وَ إِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِيْ صَلَةٍ مَا
كَانَتْ تَحْبِسُهُ، وَتُصَلّي يَعْنِيْ عَلَيْهِ الْمَلَئِكَةُ مَا دَامَ فِيْ مَجْلِسِهِ
الّذِيْ يُصَلّي فِيْهِ: اللهُمّ اغْفِرْلَهُ، اللهُمّ ارْحَمْهُ مَا لَمْ يُؤْذِ، يُحْدِث
“Shalat jama'ah itu (pahalanya) melebihi shalat sendirian di rumahnya dan shalatnya di dalam pasarnya dua puluh lima derajat, karena sesungguhnya jika salah seorang di antara kalian berwudhu' lalu membaguskan (wudhu'nya), dan mendatangi masjid, dia tidak berkeinginan kecuali untuk shalat, maka dia tidak mengayunkan satu langkah pun kecuali Allah meninggikan satu derajat dengannya dan dihapuskan satu kesalahan darinya, hingga dia masuk masjid. Dan, jika sudah masuk masjid, maka dia sentiasa dalam shalat selagi shalat itu menahan dirinya, dan para malaikat berdoa baginya selagi dia berada di tempat duduknya yang disitu dia akan shalat, 'Ya Allah, ampunilah dosanya, ya Allah, rahmatilah dia', selagi dia tidak berhadas.”
(Muttafaq 'alaih)

Dari Abdurrahman bin Abu Amrah, dia berkata,
“Utsman bin Affan masuk masjid sesudah shalat maghrib. Dia duduk sendirian dan aku pun duduk di dekatnya. Dia berkata, 'Wahai anak saudaraku, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,
مَنْ صَلّى الْعِشّاءَ فِيْ جَمَاعَةٍ فَكَأَنّمَا قَامَ نِصْفَ اللّيْلِ وَ مَنْ صَلّى
الصّبْحَ فِيْ جَمَاعَةٍ فَكَأَنّمَا صَلّى اللّيْلَ كُلّهُ
“Barangsiapa shalat isya' berjama'ah, maka seakanakan dia shalat setengah malam, dan barangsiapa shalat subuh secara berjama'ah, maka seakan-akan dia shalat semalam suntuk”'.” (HR. Muslim)

Shalat Jumaat

Dari Aus bin Aus, dia berkata, “Rasulullah bersabda:
مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَ غَسّلَ، وَ بَكّرَ وَ ابْتَكَرَ، وَ دَنَا وَ اسْتَمَعَ وَ
أَنْصَتَ، كاَنَ لَهُ بِكُلّ خَطْوَةٍ يَخْطُوْهَا أَجْرُ سَنَةٍ، صِيَامُهَا وَ قِيَامُهَا
“Barangsiapa mandi pada hari Jum'at dan mengeramasi rambutnya, cepat-cepat dan bergegas (ke shalat Jum'at), mendekat, diam dan mendengarkan, maka dengan setiap langkah kaki yang diayunkannya, baginya serupa dengan pahala selama satu tahun,
puasa dan shalat sunnahnya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibn Khuzaimah)

Shalat Jenazah

Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah
bersabda:
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتّى يُصَلّيَ فَلَهُ قِيْرَاطٌ، وَ مَنْ شَهِدَهَا حَتّى تُدْفَنَ
كَانَ لَهُ قِيْرَاطَانِ. قِيْلَ: وَ مَنْ قِيْرَاطَانِ؟ قَالَ: مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيْمَيْنِ
'Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga menshalatinya, maka baginya (pahala) satu qirath, dan barangsiapa menghadirinya hingga jenazah itu dikuburkan, maka baginya (pahala) dua qirath.' Ada yang bertanya, 'Apa maksud dua qirath itu?' Beliau menjawab, 'Seperti dua gunung besar'.” (HR. al-Bukhari)

Puasa

Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah bersabda:
كُلّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِئاَةِ
ضِعْفٍ، قَالَ الُ عَزّ وَ جَلّ: إِلّ الصّوْمَ فَإِنّهُ لِيْ وَ أَنَا أَجْزِيْ بِهِ، يَدَعُ
شَهْوَتَهُ وَ طَعَامُهُ مِنْ أَجْلِي؛ للِصّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَ فَرْحَةٌ
عِنْدَ لِقَاءِ رَبّهِ، وَ لَخُلُوْفٌ فِيْهِ أَطْيَبُ عِنْدَ الِ مِنْ رِيْحِ الْمِسكِ
'Setiap amal bani Adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan (menjadi) sepuluh kebaikan serupa hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu bagi-Ku dan Aku akan memberikan balasan dengannya. Dia meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, yaitu kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat berjumpa Rabbnya. Bau tak sedap dari mulutnya lebih wangi di sisi Allah dari bau minyak kasturi”'.” (HR. Muslim)

Rasulullah bersabda:
“(Puasa) tiga hari setiap bulan, dan dari Ramadhan hingga Ramadhan, ini sama dengan puasa setahun. Puasa Arafah karena mengharapkan ridha Allah, agar mengampuni dosaku setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya, serta puasa Asyura' karena aku
mengharapkan ridha Allah, agar mengampuni dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Dari Abu Ayyub al-Anshary, sesungguhnya Rasulullah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمّ أَتْبَعَهُ سِتّا مِنْ شَوّالَ كَانَ كَصِيَامِ الدّهْرِ
“Barangsiapa yang puasa Ramadhan, kemudian melanjutkan dengan puasa enam hari dari bulan Syawwal, maka baginya pahala seperti pahala satutahun.” (HR. Muslim)

Dari Abu Sa'id al-Khudry, dia berkata, “Aku pernah mendengar Rasululah bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِيْ سَبِيْلِ الِ بَعّدَ الُ وَجْهَهُ عَنِ النّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا
'Barangsiapa yang puasa satu hari fi sabilillah, maka Allah menjauhkan wajahnya dari neraka selama tujuh puluh tahun'.” (HR. asy-Syaikhany)

Dari Zaid bin Khalid al-Juhanny, dia berkata, “Rasulullah bersabda:
مَنْ فَطّرَ صَائِمًا، كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنّهُ لَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصّائِمِ
شَيْئا
'Barangsiapa yang memberi makan buka puasa (ifthar) orang yang berpuasa, maka baginya (pahala) serupa dengan pahala orang yang berpuasa itu, sementara pahalanya tidak berkurang sedikit pun'.” (HR. at- Tirmidzi)

Umrah dan Haji

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah bersabda:
اَلْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفّرَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَ الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلّ
الْجَنّةَ
“Umrah hingga umrah berikutnya merupakan penghapus (kaffarah) dosa di antara jarak keduanya, dan haji mabrur tidak mempunyai balasan kecuali surga.” (HR. asy-Syaikhany)

Tiada ulasan: