Al Insan: hadis dan mutiara kata

Sabtu, 11 April 2009

hadis dan mutiara kata

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghina diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Dari Ibnu ‘Umar r.a katanya:”Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:”Tidak diterima solat seseorang tanpa suci dan tidak diterima sedekah yang berasal daripada kejahatan (seperti mencuri, menipu, menggelapkan wang, merompak, judi dan sebagainya)” (Hadis Riwayat Muslim)

Ali ra. berkata; Nabi saw. bersabda:
Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Barangsiapa mengakui ke-Esaan-Ku ia masuk benteng-Ku dan baransiapa memasuki benteng-Ku ia aman dari siksaan-Ku. (Hadis Riwayat As-Syirazi dalam kitab Al-Alqab dari Ali)


Ibnu Abbas ra. berkata: Nabi saw. bersabda: Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Aku hanya menerima salat dari orang yang merendahkan diri karena keagungan-Ku dan tiada menyombongkan dirinya di atas makhluk-Ku, tiada terus menerus bermaksiat pada-Ku, menghabiskan masa harinya berdzikir kepada-Ku, berbalas kasih kepada orang miskin, orang musafir-ibnussabil- perempuan janda dan orang yang terkena mushibah. Ia bercahaya laksana matahari. Aku lindungi ia dengan kesabaran-Ku dan memerintahkan malaikat-Ku menjaganya. Aku berinya cahaya dalam kegelapan dan kesabaran dalam kesukaran. Ia di antara makhluk-makhluk-Ku laksana "firdaus" diantara barisan surga". (Hadis Riwayat Al-Bazzar dari Ibnu Abbas)

Anas ra berkata: Nabi saw. bersabda: Allah ta'ala berfirman: "Aku telah menyediakan bagi hamba-hambaKu yang beriman dan beramal saleh kenikmatan yagn tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telingan ataupun terlintas dalam hati manusia (Hadis Riwayat Ibnu Jarir dari Anas)


Tujuan agama yang benar dan ilmu yang benar hanyalah satu iaitu menuju kebenaran yang mutlak.Ilmu untuk mengetahui dan agama untuk merasai.Ilmu untuk bendanya dan agama untuk jiwanya. ( Hamka ).


Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda: Allah ta'ala berfirman: "Apabila hambaKu merencanakan melakukan suatu amal kebaikan kemudian tidak jadi dilakukannya, maka aku mencatat baginya suatu kebajikan, tetapi bila ia melaksanakannya, maka tetap Aku mencatat amalnya itu sepuluh kebajikan sampai berganda tujuh ratus. Dan apabila ia merencanakan untuk melakukan suatu kejahatan lalu tidak jadi dilaksanakannya, maka tidaklah Aku catat baginya, tetapi apabila ia tetap melaksanakannya Aku catat baginya, sebagai satu kejahatan".(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim serta Attirmidzi dan Ibni Hibban dari Abu Hurairah)

Tiada ulasan: