Al Insan: 2015-06-21

Khamis, 25 Jun 2015

Ancaman Meninggalkan Shalat Berjamaah bagi kaum Lelaki.


Walaupun ramai di antara kita mengatakan Shalat berjemaah hanya sunnat ,TETAPI kebanyakkan Hadis meriwayatkan kepentingan Shalat berjemaah sehingga hampir hampir menjadi WAJIB.

Ibnu Abbas r.a berkata Rasulullah saw bersabda “ Barangsiapa mendengar seruan adzan, tetapi tidak memenuhinya tanpa suatu uzur, maka shalatnya yang dikerjakannya tidak akan diterima.” Para sahabat bertanya “Apakah uzur-nya?” Beliau saw. menjawqab, “Ketakutan atau sakit.”(Hr. Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Ibnu Mjah-at Targhib)

Maksud dari “ Shalatnya tidak diterima” adalah dia tidak akan memperoleh pahala dari shalat yang dikerjakannya, walaupun kewajibannya telah ditunaikan. Dengan kata lain, dia tidak akan memperoleh kemuliaan dan kehormatan yang seharusnya dia terima. Ini adalah menurut para imam kita. Sedangkan para sahabat dan sebagian tabiin mengatakan bahwa meninggalkan shalat berjamaah tanpa alasan yang kuat adalah haram hukumnya. Jadi, shalat berjamaah hukumnya wajib, sehingga banyak ulama yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat berjamaah, shalatnya tidak sah.
Imam Hanafi rah.a mengatakan , meskipun shalatnya sah namun dia tetap berdosa karena meninggalkan berjamaah. Ibnu Abbas r.a berkata bahwa orang yang seperti itu berdosa karena mengingkari Allah swt. Ibnu Abbas juga berkata, “Barangsiapa mendengar azan, tetapi tidak melaksanakan shalat berjamaah, maka dia tidak menghendaki kebaikan dan tidak mau diberikan kebaikan.

” Abu Hurairah r.a berkata “Barangsiapa yang mendengar suara azan, tetapi tidak shalat berjamaah, maka lebih baik dituangkan cairan timah yang mendidih kedalam telinganya.

Mu'adz bin Anas r.a berkata, Rasulullah saw bersabda “Kebatilan diatas kebatilan, kekufuran dan kemunafikan, yaitu orang yang mendengar panggilan muadzin untuk mendirikan shalat namun dia tidak memenuhinya.” (Hr.Ahmad & Thabrani-at Targhib).

Betapa kerasnya ancaman dalam hadits ini, sehingga perbuatan seperti ini digolongkan kepada perbuatan orang-orang kafir dan munafik. Sebenarnya umat islam tidak boleh dan dilarang melakukan perbuatan seperti itu. Dalam hadits lain dikatakan ,” Jika seseorang mendengar seruan adzan tetapi tidak melaksanakan shalat berjamaah, maka dia sesuai untuk mendapatkan kerugian dan keburukan.

Sulaiman bin Abi Hatsmah r.a adalah seorang sahabat yang disegani. Beliau dilahirkan sebelum Rasulullah saw wafat. Tetapi ketika itu beliau terlalu muda untuk mendapat meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah saw . Ketika Sayyidina Umar Bin Khaththab r.a menjadi khalifah, beliau ditugaskan untuk menjaga pasar. Pada suatu hari , Umar al Faruq tidak melihatnya dalam shalat shubuh berjamaah. Umar r.a segera pergi ke rumahnya dan bertanya kepada ibunya, “Mengapa Sulaiman tidak menyertai shalat shalat shubuh?” Ibunya menjawab, “Sulaiman melaksanakan sunat panjang malam,sehingga dia tertidur pada waktu shubuh. “ Lalu Umar berkata, “Aku lebih menyukai shalat shubuh berjamaah daripada shalat sunat sepanjang malam.

Dari Abu Hurairah r.a berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sungguh saya ingin memerintahkan pada para pemuda untuk mengumpulkan kayu bakar yang banyak , kemudian saya akan mendatangi orang-orang yang shalat dirumahnya tanpa uzur, dan saya bakar rumah-rumah mereka.” (Hr. Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah & Tirmidzi)

Kasih sayang Rasulullah saw sangat besar kepada umatnya sehingga beliau tidak senang hati apabila umatnya mengalami kesusahan. Tetapi beliau sangat marah sehingga ingin membakar rumah orang-orang yang shalat fardhu di rumahnya, padahal suara azan terdengar dari tempatnya tinggal mereka.

Abu Darda r.a berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah terdapat tiga orang dalam satu kampung atau satu pedalaman, dan mereka tidak melaksanakan shalat berjamaah, kecuali syaitan menguasai mereka. Maka hendaklah kalian berjamaah, karena sesungguhnya seekor serigala akan memakan keldai yang terpisah dari kumpulannya.” (Hr.Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban & Hakim-at Targhib)

hadits ini menunjukkan, orang yang sibuk bekerja sekalipun, hendaklah melaksanakan shalat berjamaah jika terdapat tiga orang atau lebih , bahkan walaupun hanya ada dua orang . Akan tetapi kebanyakkan yg bekerja umumnya tidak melaksanakan shalat dengan alasan berbagai. Dan yang memahami agamapun masih shalat sendirian .Padahal seandainya para petani berkumpul disuatu tempat, tentu akan terbentuk suatu jamaah yang lebih besar, dengan demikian akan mendatangkan pahala yang lebih besar pula.
Hanya untuk mendapatkan sedikit wang, mereka rela bersusah payah tanpa menghiraukan panas, hujan dan sebagainya, dan rela melepaskan pahala yang besar tanpa ada rasa penyesalan sedikitpun . Jika mereka melaksanakan shalat berjamaah walaupun ditengah hutan, maka akan mendatangkan pahala yang sangat banyak. Disebutkan dalam hadits, bahwa pahalanya adalah 50 derajat pahala shalat.
Sebuah hadits menyatakan, “Jika seorang pengembala kambing di gunung atau hutan mengumandangkan adzan dan melaksanakan shalat maka Allah swt sangat mencintainya dan dengan bangga berfirman kepada para malaikat,
'Lihatlah hamba-Ku ini. Dia mengumandangkan adzan lalu mendirikan shalat. Semua ini dilakukannya semata-mata karena takwanya kepada-Ku. Aku mengampuninya dan menjanjikannya untuknya tempat dalam surga.”

Dari Ibnu Abbas r.a sesungguhnya seseorang bertanya kepadanya tentang orang yang berpuasa sepanjang hari dan mendirikan shalat sunat sepanjang malam, tetapi dia tidak pergi kemasjid untuk shalat berjamaah dan shalat Jumat. Ibnu Abbas r.a menjawab, “Dia adalah penghuni Neraka Jahanam.” (Tirmidzi-at targhib)

Orang-orang seperti ini, karena dia seorang muslim suatu saat akan dibebaskan dari neraka, kemudian dimasukkan kedalam Surga. Tetapi siapa yang tahu berapa lama dia akan disiksa didalm neraka?
Banyak ahli sufi dan para syeikh yang sangat mementingkan dzikir dan shalat sunat serta menganggapnya sebagai suatu amal saleh, tetapi mereka tidak melaksanakan shalat berjamaah. Hendaknya diingatkan bahwa tidak ada orang yang dapat mencapai darjat kesalehan kecuali dengan mematuhi amalan-amalan kekasih kita, Nabi Muhammad saw.

Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa Allah swt mengutuk tiga golongan manusia , yaitu :
1) seorang imam yang dibenci oleh makmumnya dengan alasan yang masuk akal
2) seorang wanita yang dimurkai oleh suaminya dan
3) seorang yang mendengar suara adzan tetapi tidak pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah.


Wallahu a'lam bish shawab

Ayat yg selalu di ulang.. BENARKAH?

Ayat seringkali dengardari orang yang mengaku Islam di dalam dirinya bagi mencipta pelbagai Alasan:

1) "Hati kami baik walaupun kami tak tutup aurat."
2) "Orang yang solat belum tentu baik."
3) "Orang berpuasa belum tentu sembahyang."
4) "Wanita yang tutup aurat belum tentu baik."
5) " alaa sunnah ni sunat jer.. Tak buat pon tak apa"

 Kenyataannya adalah:

1) Adakah hati itu baik dan sihat jika melanggar perintah Allah s.w.t?
2) Orang yang baik tentu akan solat.
3) Orang yang solat sudah tentu berpuasa.
4) Wanita yang baik sudah tentu tutup aurat.

5) Orang yg memberatkan sunnah dah tentu orang yang elok amalan wajibnya.

KOLEKSI HADIS RASULULLAH SAW TENTANG WANITA



1)Rasulullah bersabda,'Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah'. (HR Muslim).

2)Dari Aisyah ra yang menceritakan; Aku bertanya Rasulullah; "Siapakah yang paling besar haknya ke atas seorang perempuan?". Jawab Nabi; "Suaminya". Aku bertanya lagi; "Siapakah yang paling besar haknya ke atas seorang lelaki?". Jawab Nabi; "Ibunya". (HR al-Hakim)

3)Pada suatu hari seorang wanita bernama Zainab yang bergelar Khatibatin-nisa’ telah menemui Rasulullah SAW lalu berkata: "Aku telah diutus oleh kaum wanita kepada engkau. Jihad yang diwajibkan oleh Allah ke atas kaum lelaki itu, jika mereka luka parah, mereka mendapat pahala. Dan jika mereka gugur pula, mereka hidup disisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki. Manakala kami kaum wanita, sering membantu mereka. Maka apakah pula balasan kami untuk semua itu?"

4)Bersabda Rasulullah SAW: "Sampaikanlah kepada sesiapa yang engkau temui daripada kaum wanita, bahawasanya TAAT KEPADA SUAMI SERTA MENGAKUI HAKNYA adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada jalan Allah, TETAPI SANGAT SEDIKIT DARIPADA GOLONGAN KAMU YANG DAPAT MELAKUKANNYA." (Riwayat Al-Bazzar dan Ath-Thabrani)

5)Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang wanita redha atas kehamilannya dari suaminya yang sah, sesungguhnya ia telah mendapat ganjaran pahala seperti ibadah puasa dan mengerjakan ibadah-ibadah lainnya dijalan Allah; dan jika ia merasa berat, letih atau lesu, tidaklah dapat dibayangkan oleh penghuni langit dan bumi, betapa kesenangannya disediakan oleh Allah di hari akhirat nanti. Apabila anaknya lahir, maka dari setiap teguk air susu yang dihisap oleh anak, si ibu mendapat kebajikan pahala. Apabila si ibu berjaga malam (kurang tidur kerana anak) maka si ibu mendapat ganjaran pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba sahaya kerana Allah.” (HR Ibn Hibban)

6)Seorang perempuan datang bertanya kepada Rasulullah SAW serta menerangkan katanya: “ Sesungguhnya sepupuku meminangku, maka sebelum aku berumah tangga , ajarkanlah kepadaku, apakah hak suami terhadap isterinya? Rasulullah SAW menjawab: “ Sesungguhnya hak suami terhadap isterinya sangatlah besar, sehingga apabila mengalir darah hidung atau nanah suaminya, lalu dijilat isterinya, masih belum terbayar hak suaminya itu. Dan jika sekiranya manusia dibolehkan sujud kepada manusia, nescaya aku perintahkan si isteri untuk sujud kepada suaminya.”(HR. Al-Hakim)

7)Rasul Allah bersabda, "Jika seorang suami memanggil isterinya datang ke katilnya (iaitu untuk hubungan kelamin) dan dia menolak, dan menyebabkan suaminya tidur dalam kemarahan, malaikat-malaikat akan mengutuknya hingga waktu pagi. (HR Bukhari)

8)Nabi saw. bersabda, ”Jika seorang suami itu memanggil isterinya kerana berhajat kepadanya, maka pergilah kepadanya walaupun ketika itu dia sedang membakar roti.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, al-Nasa-ie dan al-Tirmizi)

9)Nabi saw. bersabda, ”Seorang isteri itu belum menunaikan hak Allah selagi dia tidak menunaikan hak suaminya, jika suami berhajat kepadanya sedangkan dia berada di belakang tunggangan, maka janganlah dia menolak.” (Diriwayatkan oleh al-Thabarani)

10)"... perempuan yang solehah mestilah taat dan memelihara kehormatan dirinya ketika ketiadaan suaminya dengan perlindungan Allah…” (Surah an-Nisaa’, ayat 34)

11)Rasulullah bersabda,, “Dan sebaik-baik wanita ialah mereka yang boleh mengembirakan engkau apabila kamu melihatnya, dan yang mentaati kamu apabila kamu menyuruhnya, dan dia memelihara maruah dirinya dan harta engkau ketika ketiadaanmu". (HR Nasa'i, Baihaqi, Ahmad dan al-Hakim )

12)Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud : “Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (Hadis Riwayat Al- Bukhari dan Muslim)

13)Sabda Rasulullah s.a.w : “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR Nasa’i)

14)Sabda Rasulullah s.a.w : “Wanita yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’ie) maka haram baginya mencium wangi Syurga.” (Hadis Riwayat Abu Daud dan At-Tirmizi )

15)Dalam hadis yang lain, Rasulullah s.a.w menjelaskan tentang wanita penghuni Neraka, baginda bersabda : “ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka kerana sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti bunggul unta. Mereka tidak masuk Syurga dan tidak mendapatkan wanginya Syurga padahal wanginya boleh didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad)

16)Di dalam kisah solat gerhana matahari, Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya melakukan solat gerhana padanya dengan solat yang panjang , Rasulullah s.a.w melihat Syurga dan Neraka. Ketika beginda melihat Neraka beginda bersabda kepada para sahabatnya: “ … dan aku melihat Neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Para sahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?” Baginda s.a.w menjawab : “Kerana kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Baginda menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) nescaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari)

17)Ketika beginda selesai berkhutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah s.w.t. dan anjuran untuk mentaatiNya. Baginda pun bangkit mendatangi kaum wanita, baginda menasihati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian baginda bersabda : “Bersedekahlah kamu semua. Kerana kebanyakan kamu adalah kayu api Neraka Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, dia pun bertanya : “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Baginda menjawab : “Kerana kamu banyak mengeluh dan kamu tidak taat terhadap suami.” (Hadis Riwayat Al- Bukhari)

18)Rasulullah bersabda, "Apabila seorang isteri menjaga solat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan taat kepada suaminya, maka ketika berada di akhirat dikatakan kepadanya: Masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu suka". (HR Ahmad)


19)Nabi bersabda , “Mana-mana perempuan yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya redha padanya, maka dia akan masuk syurga”. (HR At-Tirmidzi)