Al Insan: 2009-04-05

Sabtu, 11 April 2009

C.I.N.T.A


Apabila manusia gagal mencintai Tuhannya, maka cinta sejati tidak akan ditemuinya.

Anda sebenarnya silap dan terperangkap apabila persahabatan dan semangat setiakawan yang terbina bertahun-tahun berakhir dengan ungkapan cinta.

Cinta yang tulus ikhlas lahir daripada sikap, perbuatan dan tindakbalas yang dipamerkan oleh seseorang, bukannya dari kata-kata bermadah walaupun terlalu indah.

Orang yang terlalu banyak berjanji semasa bercinta adalah orang yang keliru dengan perasaannya sendiri.

Cinta memerlukan keikhlasan dan kejujuran dan bukannya pengorbanan membuta tuli. Mereka yang sanggup berkorban demi cinta adalah orang yang tidak pernah memahami erti cinta sebenar.

Anda sebenarnya tidak pernah jatuh cinta atau dicintai sekiranya anda mengatakan sering gagal dalam percintaan.

Kecacatan cinta bukannya terletak atas sebab ‘Cinta Itu Buta’ tetapi disebabkan mereka yang selalu mempermainkan cinta.

Anda adalah insan yang kecewa sebelum waktunya sekiranya anda sering mengucapkan “Aku Cinta Padamu” dan “Adakah Kau Mencintaiku?”

Cinta adalah anugerah Tuhan, mereka yang menerima dan mengalaminya tidak pernah menyedari bahawa dia telah jatuh cinta kepada seseorang.


Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karnia tersebut.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.


Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu.,objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu,
raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

hadis dan mutiara kata

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghina diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Dari Ibnu ‘Umar r.a katanya:”Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:”Tidak diterima solat seseorang tanpa suci dan tidak diterima sedekah yang berasal daripada kejahatan (seperti mencuri, menipu, menggelapkan wang, merompak, judi dan sebagainya)” (Hadis Riwayat Muslim)

Ali ra. berkata; Nabi saw. bersabda:
Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Barangsiapa mengakui ke-Esaan-Ku ia masuk benteng-Ku dan baransiapa memasuki benteng-Ku ia aman dari siksaan-Ku. (Hadis Riwayat As-Syirazi dalam kitab Al-Alqab dari Ali)


Ibnu Abbas ra. berkata: Nabi saw. bersabda: Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Aku hanya menerima salat dari orang yang merendahkan diri karena keagungan-Ku dan tiada menyombongkan dirinya di atas makhluk-Ku, tiada terus menerus bermaksiat pada-Ku, menghabiskan masa harinya berdzikir kepada-Ku, berbalas kasih kepada orang miskin, orang musafir-ibnussabil- perempuan janda dan orang yang terkena mushibah. Ia bercahaya laksana matahari. Aku lindungi ia dengan kesabaran-Ku dan memerintahkan malaikat-Ku menjaganya. Aku berinya cahaya dalam kegelapan dan kesabaran dalam kesukaran. Ia di antara makhluk-makhluk-Ku laksana "firdaus" diantara barisan surga". (Hadis Riwayat Al-Bazzar dari Ibnu Abbas)

Anas ra berkata: Nabi saw. bersabda: Allah ta'ala berfirman: "Aku telah menyediakan bagi hamba-hambaKu yang beriman dan beramal saleh kenikmatan yagn tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telingan ataupun terlintas dalam hati manusia (Hadis Riwayat Ibnu Jarir dari Anas)


Tujuan agama yang benar dan ilmu yang benar hanyalah satu iaitu menuju kebenaran yang mutlak.Ilmu untuk mengetahui dan agama untuk merasai.Ilmu untuk bendanya dan agama untuk jiwanya. ( Hamka ).


Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda: Allah ta'ala berfirman: "Apabila hambaKu merencanakan melakukan suatu amal kebaikan kemudian tidak jadi dilakukannya, maka aku mencatat baginya suatu kebajikan, tetapi bila ia melaksanakannya, maka tetap Aku mencatat amalnya itu sepuluh kebajikan sampai berganda tujuh ratus. Dan apabila ia merencanakan untuk melakukan suatu kejahatan lalu tidak jadi dilaksanakannya, maka tidaklah Aku catat baginya, tetapi apabila ia tetap melaksanakannya Aku catat baginya, sebagai satu kejahatan".(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim serta Attirmidzi dan Ibni Hibban dari Abu Hurairah)

Mutiara kata

Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar di
lautan telah ramai kapal karam didalamnya.. andai muatan kita adalah
iman, dan layarnya takwa, nescaya kita akan selamat dari tersesat di
lautan hidup ini.

Lihatlah di sekeliling kamu dan teguhkan pendirianmu; sepanjang hidup dan usiamu jangan mudah berputus harapan, senyum yang kau berikan dan air mata yang kau titiskan, simpan…jadikan tauladan; segala yang kau pandang dan dengar, simpan…buat pedoman

"Ketahuilah! Bahawa di dalam badan ada seketul daging, apabila ia baik, baiklah badan seluruhnya dan apabila ia rosak, rosaklah sekaliannya.Ketahuilah! Itulah yang dikatakan hati."
Riwayat Bukhari dan Muslim.

Menangisi perpisahan akibat gagal bercinta adalah satu pembaziran mutiara jernih kita dan juga menguji sejauh mana kebodohan kita tetapi dengan menangisi dan menyesali akan dosa kita lantas meminta pengampunan dariNya akan lebih menjamin dunia dan akhirat.

Setitik air boleh membelah batu bukan kerana derasnya tetapi dengan seringnya ia menitik..

Semakin jauh kita cuba lari dari menyelesaikan masalah, semakin dekat ianya datang menghampiri kita…






Hanya Untukmu


Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang kerap kali terisi oleh cinta selain dariNya, yang mudah sekali diayun terlena oleh keindahan dunia, yang sering melakukan segalanya bukan keranaNya, lalu di ruang hatinya yang kelam merasa senang jika dilihat dan dipuji orang, entah di mana keikhlasannya. Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan kerana perkara yang dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan, padahal Allah tidak pernah mengharap pada hambaNya. Dia akan melihat kesungguhan dalam kelakuan kita seharian.

Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku yang mulai lelah mengharungi jalanNya ketika seringkali mengeluh, merasa dibebani bahkan terpaksa untuk menjalankan tugas yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan yang dirasakan oleh seorang hamba melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Surat ini kutujukan untuk ruh-ku dan ruh sahabat-sahabat tercintaku yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu, serta membiarkan fitrahnya tertutup
oleh maksiat yang dinikmati, lalu dimanakah kejujuran diletakkan? Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih, saat ibadah hanyalah sebagai rutin belaka, saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia, saat wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan.

Surat ini kutujukan untuk diriku dan diri sahabat-sahabat tercintaku yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri. Sungguh tiada satupun yang membuat kita lebih di hadapanNya selain ketakwaan. Padahal kita menyedari bahawa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, namun kita masih bergelut terus dengan kefanaan.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang mulai mati, saat tiada getar ketika asma' Allah disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu sahaja, saat tiada rasa takut padaNya ketika maksiat dilakukan, dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain.

Akhirnya surat ini kutujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam. Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling, memberikan keindahan Islam yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dariNya.


"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Surah Ali-Imran, ayat 104.

Ya Allah ampunilah segala dosa2ku


Hadis Sahih Bukhari J
Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., katanya: Ada orang bertanya: "Hai Rasulullah! Siapakah manusia yang lebih utama?" Rasulullah s.a.w. menjawab: "Orang mukmin yang berjihad dalam agama Allah dengan diri (jiwa) dan hartanya". Mereka bertanya: "Di bawah itu siapa!" Beliau menjawab: "Orang mukmim yang berada di jalan lereng bukit, dia bertaqwa kepada Tuhan, dan manusia terhindar dari kejahatannya".

Al-insan

assalamualaikum dan salam sejahtera kepada semua pembaca yg sudi melawat ke blog ni.
aku menulis blog ini kerana terpanggil untuk menolong sesama insan yang bernama manusia.seringkali kita yg bernama manusia ini tak terlepas dari dosa,sebagai manusia kita dituntut untuk melakukan kebaikan dan berpesan serta menasihati sesama manusia.
Apa maksudnya kita Menganut Islam

1. kita Mestilah Muslim Di Sudut Akidah.
2. kita Mestilah Muslim Di Sudut Ibadat.
3. kita Mestilah Muslim Di Sudut Akhlak.
4. kita Mestilah Muslim Di Sudut Berkeluarga.
5. kita Mestilah Mampu Mengawal Diri.
6. kita Mestilah Yakin Bahawa Masa Depan Di Tangan Islam.

Firman Allah Subhanahu Wata'ala:


هDia menamakan kamu: Orang-orang Islam semenjak dahulu dan di dalam (Al-
Quran) ini, supaya Rasulullah (Muhammad) menjadi saksi yang menerangkan
kebenaran perbuatan kamu dan supaya kamu pula layak menjadi orang-orang yang
memberi keterangan kepada umat manusia (tentang yang benar dan yang salah).
(Surah Al-Hajj 22: Ayat 78).